Pengertian Cerita rakyat adalah
Cerita rakyat (prosa) merupakan tradisi dan kebudayaan yang dimiliki oleh sekelompok masyarakat di suatu daerah yang diwariskan turun-temurun secara lisan. Syam (2010:52), ”prosa yang dituruntemurunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya itu merupakan cerita yang isinya pada dasarnya berhubungan dengan kejadian atau peristiwa sehari-hari yang pernah dialami oleh pemiliknya.”
Bentuk cerita rakyat yang diwariskan turun-temurun secara lisan pada suatu kelompok masyarakat dapat dibedakan menjadi mite, legenda dan dongeng. Menurut Syam (2010:20), bentuk sastra daerah sebagai berikut;
1. Mite
Menurut Bascom (dalam Syam, 2010:52), mite adalah cerita rakyat ”diyakini benar-benar terjadi, dianggap suci oleh pemilik cerita tersebut yang tokoh ceritanya adalah para dewa atau makhluk setengah dewa, dengan peristiwa yang terjadi di dunia yang tidak pernah dikenal dan yang terjadi pada masa lampau.”
Syam (2010:54), menyatakan bahwa,
2. Legenda
Syam (2010:54), ”legenda adalah dongeng yang isinya menceritakan berbagai peristiwa tentang terjadinya suatu tempat tertentu atau asal usul nama dan atau sifat dan ciri-ciri suatu tempat, hewan, dan tumbuh-tumbuhan tertentu.” Berdasarkan pendapat tersebut cerita BM dapat digolongkan cerita rakyat yang berbentuk legenda.
3. Dongeng
Menurut Syam (2010:53), ”dongeng yakni cerita khayal yang kebanyakan isinya menceritakan peristiwa yang serba aneh, tidak akan pernah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, atau serba ajaib, dan yang menceritakan pula peristiwa yang serupa dengan kehidupan manusia sehari-hari.” Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dongeng adalah cerita khayalan yang tidak akan ada dalam kehidupan sehari-hari.
Referansi:
Bentuk cerita rakyat yang diwariskan turun-temurun secara lisan pada suatu kelompok masyarakat dapat dibedakan menjadi mite, legenda dan dongeng. Menurut Syam (2010:20), bentuk sastra daerah sebagai berikut;
”pengetahuan dan/atau kebiasaan yang disebarkan dan diturun-temurunkan secara lisan itu di antaranya adalah beberapa bentuk sastra daerah seperti (1) prosa berupa cerita rakyat (mite, legenda, dongeng), (2) puisi atau sajak rakyat, (3) drama atau sandiwara tradisional, dan (4) ungkapan tradisional, ujaran, bahasa atau ujaran rakyat (folksay; folk speech) seperti pepatah dan berbagai perumpamaan.”Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa prosa berupa cerita rakyat dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk sebagai berikut.
1. Mite
Menurut Bascom (dalam Syam, 2010:52), mite adalah cerita rakyat ”diyakini benar-benar terjadi, dianggap suci oleh pemilik cerita tersebut yang tokoh ceritanya adalah para dewa atau makhluk setengah dewa, dengan peristiwa yang terjadi di dunia yang tidak pernah dikenal dan yang terjadi pada masa lampau.”
Syam (2010:54), menyatakan bahwa,
” mite adalah cerita rakyat yang menggambarkan ritual, sistem upacara atau adat istiadat, praktik pemujaan, kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya di alam semesta, yang peristiwanya diyakini benar-benar terjadi, yang diperankan oleh tokoh cerita berupa dewa atau makhluk setengah dewa yang mengalami berbagai peristiwa dan konflik yang terjadi di suatu tempat tertentu atau di dunia lain yang berbeda dengan tempat yang dikenal oleh manusia.”Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa mite adalah cerita rakyat yang menggambarkan sistem upacara atau adat istiadat, kehidupan manusia dengan makhlik hidup lainya yang tokoh ceritanya berupa dewa atau makhluk setengah dewa yang mengalami berbagai konflk yang terjadi di dunia lain.
2. Legenda
Syam (2010:54), ”legenda adalah dongeng yang isinya menceritakan berbagai peristiwa tentang terjadinya suatu tempat tertentu atau asal usul nama dan atau sifat dan ciri-ciri suatu tempat, hewan, dan tumbuh-tumbuhan tertentu.” Berdasarkan pendapat tersebut cerita BM dapat digolongkan cerita rakyat yang berbentuk legenda.
3. Dongeng
Menurut Syam (2010:53), ”dongeng yakni cerita khayal yang kebanyakan isinya menceritakan peristiwa yang serba aneh, tidak akan pernah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, atau serba ajaib, dan yang menceritakan pula peristiwa yang serupa dengan kehidupan manusia sehari-hari.” Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dongeng adalah cerita khayalan yang tidak akan ada dalam kehidupan sehari-hari.
Referansi:
- Syam, Christanto. 2010. Pengantar Ke Arah Studi Sastra Daerah. Buku Ajar. Pontianak: FKIP Untan.
Cerita Rakyat Nusantara |
Comments
Post a Comment