Posts

Showing posts from June, 2011

105 menit Menuju Sumbawa Barat bersama Serdadu Kumbang

Dimulai jauh dari sebuah desa yang diselimuti perbukitan Desa mantar, Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Aku terlarut dalam keindahan alam dan sisi keseharian dari kehidupan penduduk daerah tersebut. Dan bertemulah aku dengan seorang anak laki-laki yang terlahir dengan sumbing di bibirnya dan tinggal bersama ibunya, Siti, dan kakaknya, Minun. Ayahnya sendiri, Zakaria, semenjak lama telah meninggalkan keluarga untuk menjadi seorang tenaga kerja di negri jiran. Walau hidup dengan cacat fisik yang dimiliki serta kondisi keuangan keluarga yang terbatas, Amek, nama bocah ini, adalah sosok anak yang ceria. Bahkan ia seringkali menyulitkan ibunya karna tingkah lakunya yang jahil, malas belajar dan lebih sering berkhayal untuk mengikuti jejak Najwa Shihab untuk menjadi seorang pembawa acara berita. Kemudian, cerita beralih pada pendidikan yang didapatkan Amek, yang secara akademis bukanlah sosok yang cemerlang. Tahun sebelumnya, Amek sempat dinyatakan tidak lu

Aku, bulan dan gerhana "Jangan kau pergi, saat hatimu masih di sini"

Malam ini angin enggan bercerita apalagi singgah dan bercengkrama. Tak sedikitpun ia melintas atau sekedar bersenandung lirih menyapa setiap jengkal gerah bumi lewat hembus dinginnya malam seperti biasa. Langit yang seyogyanya dihiasi biru terang yang ceria, kini seperti tak mau lagi bersahabat denganku. Apa ia bisa membaca suasana hati? ataukah ia ingin memberi tahu bahwa ia juga ikut merasakan apa yang aku rasakan? Kemarin Moona menangis, serta melepas pelukanku dan berlari menjauh. Aku tidak tahu apa yang ia rasakan hari itu. padahal sesaat lalu ku lihat senyum dan ceria masih menghiasi wajah mungilnya. Aku memandang jauh kepergiannya. tanpa sanggup aku menahan, tanpa bisa aku meraih dan tanpa mampu aku mengatakan jangan! "Jangan kau pergi, saat hatimu masih di sini" Aku, bulan dan gerhana.

Bukan bahagia yang membuat Anda bersyukur, melainkan bersyukur yang membuat Anda bahagia

Image
Banyak cara untuk bisa merasakan kebahagiaan. Kita bisa merasa bahagia ketika keinginan dan cita-cita Kita terpenuhi. Kita bahagia ketika Kita sedang berada dalam kondisi sehat dan tidak diberikan sakit oleh Yang Maha Kuasa. Kita bahagia ketika kebutuhan Kita dan keluarga bisa terpenuhi. Kita bahagia ketika pasangan Kita begitu mencintai dan menyayangi Kita. Dan masih banyak lagi hal yang sejatinya bisa membawa kebahagiaan untuk Kita. Namun demikian, tak jarang kita temui orang-orang yang dilimpahi sekian banyak alasan untuk bisa bahagia, tetapi nyatanya ia tidak bisa merasakan kebahagiaan. Mengapa demikian? Ada sebuah kalimat bijak yang patut kita renungkan, “Bukan bahagia yang membuat Kita bersyukur, melainkan bersyukur yang membuat Kita bahagia.” Dalam hidup ini, pasti ada yang akan Kita miliki, dan ada pula yang cukup Kita lihat sebagai milik orang lain. Ada yang datang, dan ada pula yang pergi. Dalam hidup ini, pasti Kita akan berhasil pada satu dan beberapa hal, tapi

Besok (*Terjemahan Lagu Tomorrow - Europe)

Apakah kamu akan ada di sampingku Jika dunia berantakan? Dan akankah semua kenangan kita Tetap dalam hatimu? Apakah kamu akan tetap di sana untuk membimbingku? Melalui semua jalan, aku bertanya-tanya tentangmu.. Berjalanlah di sampingku, dan ikuti impianku Dan beruang dengan kebanggaanku, sekuat tampaknya Apakah kau berada di sana besok? Lihat juga: Terjemahan Lirik Lagu "Voices" - Dream Theater Apakah kamu akan ada di sampingku Seiring berjalannya waktu nanti? Dan di sana untuk memelukku Setiap kali aku berteriak Apakah kamu akan tetap di sana untuk membimbingku? Melalui semua jalan, aku bertanya-tanya tentangmu.. Berjalanlah di sampingku, dan ikuti impianku Dan beruang dengan kebanggaanku, sekuat tampaknya Apakah kau berada di sana besok? (*Terjemahan bebas dari lagu Tomorrow - Europe

Apa yang kau pikirkan?

Lokasi: Salon Kecil dekat rumah Lina: model apa mas? aku: rapi aja mbak.. #%^&&*tekketekketek... Lina: skalian kramas? aku: tar aja deh.. udah malem.. Lina: tar dicari istri ya? aku: hmm..blom nikah mbak, brp? Lina: 10ribu aja. Gak jadi kramas? eh, emang nggak ya? aku: hmm..tar aja deh, badan udah capek abis olahraga tadi sore.. Lina: skalian dipijat mas? plus plus.. aku: wew.. Membaca dialog diatas apa yang kau pikirkan?

Rindu Yang Terlarang

Sekian lama sudah kita telah berpisah Ku rasa kini engkau tak sendiri lagi Aku pun kini juga seperti dirimu Satu hati telah mengisi hidupku Tak perlu engkau tahu rasa rindu ini Dan lagi mungkin kini kau telah bahagia Namun andai kau dengar syair lagu ini Jujur saja aku sangat merindukanmu Memang tak pantas mengkhayal tentang dirimu Sebab kau tak lagi seperti yang dulu Kendati berat rasa rinduku padamu Biarkan ku hadang rinduku terlarang Ku puisikan rindu di hatiku Ku harap tiada seorang pun tahu Biar ku simpan saja Biar ku pendam sudah Terlarang sudah rinduku padamu Kendati berat rasa rinduku padamu Biarkan ku hadang rinduku terlarang Ku puisikan rindu di hatiku Ku harap tiada seorang pun tahu Biar ku simpan saja Biar ku pendam sudah Terlarang sudah rinduku padamu Terlarang sudah rinduku padamu (* Syair lagu Broery Marantika dan Dewi Yoel yang sekarang dipopulerkan lagi oleh single hits-nya group band Mahkota ini, menemani aktivitasku hari ini.. Gak tau

Kejujuran itu seperti es krim

Kejujuran itu seperti es krim kalau tidak dilahap bakalan cepat meleleh hilang ditelan hawa panas bisep ditangan itukan otot fisik nah kejujuran itu otot mental dan otot harus dilatih terus biar kuat Lihat juga: Tetap teguh menjaga idealisme, apapun situasinya. untuk hari ini latihan kejujuran ku jujur pada diri sendiri aku takut… takut kalo intuisiku mengenai banyak hal selama ini salah aku takut… takut kaloku bangun besok matahari ga muncul ditimur atau gimana kalo ku bangun besok dan aku baru tahu kalao kalau hati bisa salah… (* Nih syair sering sekali ku dengar dari sebuah mp3 player HPku saat itu, saat kejujuranku mulai dipertanyakan dan malah mungkin diragukan.. Gak tau persis siapa yang baca,,kata teman2 sih yang bacain Rachel Maryam, dari film Andai Ia Tahu.. Moga aja benar ya..?!

Kun fayakun Akulah si buah Zaitun

kun fayakun daun daun jadi rimbun tersusun berumpun rumpun naik turun lalu terjun orang dusun berkerumun himpun emosi ke ubun-ubun kun fayakun ku buat engkau jadi sebait pantun tuk menghimpun para pelamun.. yang terjerat racun si layla majnun.. kun fayakun ampunnn.. ampuunnn.. matur nuhunnnn..ku mohon ampun.. jangan buat aku pikun, apatah lagi mata sampai rabun.. kun fayakun aku bukan dukun, bukan pula penyamun.. aku lah si buah zaitun Penawar racun berhati santun, tekun rukun berharta karun.. Hayoo!!! bangunnn banguuunnn..!!!

Aku belum cukup bagus dan bukan penulis sungguhan

" *SName: kan disitu dibilang bukan kepopuleran yang ia cari, seorang penulis sebenarnya tidaklah mencari populer, tapi lebih kepada bagaimana ia menuangkan idenya tersebut dalam tulisan, mau diakui atau tidak tergantung si pembacanya.. nah bila disukai maka akan terkenallah ia, tapi seeh, penulis itu tidak pernah mau di anggap populer tetapi lebih kepada bagaimana ia membuat pembacanya mudah memahami makna yg dimaksud dja`ck: haaa.. sippp " Beberapa waktu yang lalu aku mendengar sebuah cerita penodongan di sebuah kota. Seseorang yang ditodong saat itu mengangkat tangannya dan buru-buru berteriak “Jangan bunuh aku, aku seorang penulis!”. Hahaha.. lucu sekali menurutku, mengapa disangkanya itu akan menyelamatkannya? Penulis-penulis kadang membingungkan. Ku piker, emang iya.. Menulis memberikan kita sebuah alasan untuk hidup, aku lupa bahwa hidup ini tanpa syarat, dan bahwa hidup dan menulis merupakan dua entitas terpisah. Sering aku menggunakan “menulis” sebagai satu car