Posts

Showing posts from February, 2011

Ratib Saman Sambas, Tradisi Peninggalan Leluhur yang Hampir Punah

Dari sekian banyak ragam seni budaya yang ada di Kabupaten Sambas, Ratib Saman agaknya perlu mendapatkan sorotan. Sekarang, tradisi peninggalan leluhur yang sarat nuansa Islami ini hampir punah. Menurut Budayawan Sambas, A Muin Ikram, dalam lima puluh tahun terakhir, Ratib Saman hanya dimainkan sebanyak enam kali. Di seluruh wilayah Sambas pun, diperkirakan hanya dua atau tiga desa yang masih melaksanakannya. Catatan Uray Ronald, Sambas "Banyak warga kita yang tidak tahu apa itu Ratib Saman. Kalau ditanyakan dengan orang yang berumur di bawah 50 tahun di Sambas, sebagian besar pasti menyatakan tidak pernah melihat atau mendengarnya," kata Muin, kemarin. Itu mencerminkan betapa tradisi ini sangat langka. Padahal, tradisi Ratib Saman ini adalah sebuah khazanah budaya yang patut dilestarikan. Ratib Saman, sambung Muin, sebetulnya sudah sejak lama dikenal dan dilaksanakan oleh warga Sambas. Namun, tidak diketahui pasti dari mana asal usul Ratib Saman ini, apakah murni buda

tanya apa dan mengapa ?

Image
jangan tanyakan apa! jangan tanyakan mengapa! aku yang sudah hampir terobati,, haruskah kembali lagi pada sebongkah obat penenang? barang haram penghancur kehidupan.. pembawa sial, malapetaka hidup - dunia dan akhirat!!! ahhh.. apa? mengapa?! harus kutanyakan!!! tapi, pada siapa??? akankah kucari sendiri jawabnya? tanya!!! tanya??? dan bertanya!?! pada dunia? gila!!! apa sih yang membuatmu murka??? hAA? dulu kau teman sahabat yang setia bersama.. namun kini? jangankan mengakui sebagai teman, bahkan kau tak ikhlas dunia akhirat, dan menyesal telah mengenalku.. mengapa?! mengapa?!! hA?!!! Alone

Aku pernah melihat mimpi terindah di dunia

Image
Yaaa.. inilah hukum alam yang aku terima: aku yang selalu bersamanya, tapi tak bisa menggapainya dia hakim yang menentukan segala keputusan dan aku yang meminta dijatuhi vonis seberat-beratnya: suka tak bersambut bahagia. Aku benci ini: hukum rimba tanpa kata tanpa pengacara tiada janji setia. dari batas lingkar pagar, aku bukan bagian mereka ada turis yang menyilaukannya, memantik sebuah kamera: mengabadikan mimpi-mimpi mereka. saat mereka bilang, "aku pernah melihat senyuman itu, senyuman terindah di dunia." terdengar olehku tiga tangis derita: rana tangis romeo, tajam tangisnya, dan sesak tangisku. tiga tangis bersama, meronta ingin berkata "Kalian tak dengar tangis? tangis terindah di dunia!" Yaaa.. inilah hukum dari penghakim yang aku jalani: tak ada jeruji besi, tak ada sipir yang bisa dibeli, dan tak ada jatah nasi hihihi.. karna aku hanya bermimpi, mimpi terindah di dunia :-) @sejutapuisi - sejuta inspirasi Love at First Flight

Maaa..Aku ingin Menjadi Penulis.

"Sekolah-Menulis Online Makin Profesional" sebuah judul berita kompas[dot]com tampil mengesankan di layar monitorku. Aku yang sedang manyun di meja kerjaku, dengan sok-sok sibuk, nge-klak-klik-klak-klik mouse komputer tanpa tentu arah dan tujuan.. seketika itu juga dengan cekatan memelototin bait per bait isi berita.. "Yang terbaik adalah ketika kita menulis tentang hal-hal yang paling kita kuasai dan minati,. tapi terlepas dari tema apapun yang kita tulis,. ada satu hal yang harus diingat: .. Tulisan kita nanti akan dibaca oleh publik,. mungkin diterbitkan jadi buku .. atau dimuat di media cetak .. atau blog? Karena itu,. yang paling penting untuk dipikirkan adalah: .. Tulisan-tulisan kita harus memiliki nilai jual,. ,,juga menarik dan bermanfaat bagi pembaca.." Menulis online? Makin Profesional? Menulis tentang apa saja yang paling kita kuasai dan minati? Dibaca oleh publik? Diterbitkan jadi buku? Dimuat di media cetak? Blog? Memiliki nilai jual? me

Dimanakah kebahagiaan itu?

Kebahagiaan ibarat barang yang hilang milik semua orang. Dicari-cari di semua tempat dan di setiap waktu, dengan cara yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Dan, beragam dengan keragaman watak, kecenderungan, lingkungan, dan kondisi masing-masing. Jangan kita mencari kebahagiaan seperti mencari uang koin yang jatuh dari saku, menyelinap di sela-sela perabotan rumah. Jangan pula pergi ke pasar karena kita tidak akan menemukan pedagang yang menyediakan kebahagiaan dalam bungkusan yang menggoda selera. Jadi, dimanakah kebahagiaan itu?

Bahagiakan dirimu dengan menyenangkan orang lain

Ada berbagai kejadian, bermacam derita, musibah dan tragedi yang kerap menimpa kita. Kita sendiri tidak mampu mengubahnya dan kadang merasa tidak kuat menerimanya. Lantas adakah jalan keluar yang terbaik bagi kita dalam bersikap dan harus bagaimanakah menghadapai situasi yang demikian? Sebuah Buku yang kemarin ku beli telah menggerakkan pola pikirku selama ini, bahwasanya di tengah derita, musibah dan tragedi, sesungguhnya kita masih dapat merasakan kebahagiaan. Buku yang mengenalkan sebuah prinsip kepasrahan yang demikian penting untuk mendapatkan dan merasakan kebahagiaan meskipun kita berada di tengah penderitaan. Pasrah bukan dalam pengertian pasif, namun pasrah dalam pengertian menerima dan berusaha menyesuaikan diri serta mencoba memahami apa yang terjadi, dan pada akhirnya menikmati dan mensyukurinya. Kebahagiaan tidak terletak pada apa yang kita miliki, tidak pula dalam memperoleh segala apa yang kita inginkan. tapi hendaknya kita mengetahui bagaimana memperoleh manfaat dar

Saatku Menangis

Kupejamkan mataku Saat engkau pergi Di kala kau menangis Ku diam dan teriris Semua yang ku kenang Musnah sudah tak berarti Senyumanmu pun datang Saat ku menangis Ungkapkan sayangmu Curah segala isi hatimu Berikan untukku Ruang hati Teruntuk diriku Wo..wo..wow Aaah… Semua yang ku kenang Musnah sudah tak berarti Senyumanmu pun datang Saat ku menangis Ungkapkan sayangmu Curah segala isi hatimu Berikan untukku Ruang hati Teruntuk diriku Wo..wo..wow Aaah…

Adakah kau tuliskan juga mimpiku? mimpi kita itu?

adakah kau tuliskan juga mimpiku? mimpi kita itu? dikamar, ruang kedap tanpa raga tergulung waktu, terkurung pilar pilar batu sesak di jiwa, tertutup cahaya lampu meraung, kau teriakkan namaku yaaa.. ini kisah mu, jalan mimpimu tertulis dalam igauan tidurku dan memo panjang itu? tersalin sendiri dalam tidur ku.. adakah kau tuliskan juga mimpiku? mimpi kita itu?