Posts

Showing posts from September, 2011

Cinta bukan memiliki, tetapi menjadi..

"Apakah cinta itu seni? Ataukah hanya sebentuk perasaan menyenangkan yang dialami secara kebetulan saja, sesuatu yang membuat kita tercebur ke dalamnya jika sedang beruntung??" "Cinta adalah sebuah seni, yang harus dimengerti dan diperjuangkan… Dalam masalah cinta, kebanyakan orang pertama-tama melihatnya sebagai persoalan ‘dicintai’ ketimbang ‘mencintai’ atau kemampuan mencintai. Hal kedua yang mendasari sikap aneh masyarakat sekarang dalam soal cinta adalah anggapan bahwa cinta adalah persoalan ‘obyek’ bukan persoalan ‘kemampuan’." Begitulah deskripsi singkat pemikiran Erich Fromm dalam bukunya " The Art of Loving" yang amat terpengaruh filsafat eksistensialisme. Erich Fromm sendiri adalah seorang penganut psikoanalisis dan seorang filsuf-sosial serta salah satu penganut Mazhab Frankfurt generasi pertama di samping Marcuse, Adorno dan Horkheimer. Dengan Buah pemikirannya yang terkenal adalah pengelompokannya akan dua modus (baca: motivasi/pemikiran) ya

Topeng Kebinasaan

Sebuah Topeng plastik bahagia menutupi kesedihannya Keyakinannya hanya secuil dari semua harapan Takut, namun nekad menghadapi yang tak diketahui Tak bosan terus mencari keberadaan menggapai hampa Kerap dia hadir, mendekat menelanjangi dirinya Berkoar, Berteriak menarik simpati menebar kepalsuan Hilang kesadaran, telanjang di cermin tak terlihat olehnya Ketika dia bermimpi, kenyataan menghancurkan tepat di depan matanya Keberhasilan hanya sementara, digenggam kemudian sirna Dia sering tersesat, tak menemukan kedudukannya di dunia ini Ketika secercah harapan di mata yang harusnya tenang, hilang sekejap Hatinya yang diam ternyata terbakar, melahirkan cacian dan umpatan Dia menjelajahi hari, bermain peran lain tiada henti Kepalsuan menghantarnya pada jurang kebinasaan Sejarah ini terus berulang tanpa disadari Terus menerus membius namun dinikmatinya Tirai tembus yang memalukan begitu bangga dipakainya Suatu hari nanti topeng itu akan membuatnya mati selamanya   fiksi.kompasiana.com

Kala kekecewaan menghampiri..

Kala kekecewaan menghampiri, percayalah bahwa saat itu Allah ingin kita berpasrah kepadaNYA. Allah ingin menunjukkan kepada kita bahwa tiada tempat terpercaya untuk melabuhkan semua duka dan derita kecuali ke tanganNYA yang maha agung. Kala harapan berbuah lelah. Yakinlah bahwa pada saat itu Allah mau memberitahukan kepada kita bahwa hanya kepadaNYA lah kita harus meminta. Jadi ketika orang yang kita harapkan bisa membantu, tak melakukan seperti yang kita inginkan, itulah saat kita sadar bahwa Allah cemburu kita terlalu berharap pada mahlukNYA. Bukankah Allah sangat benci kita terlalu bergantung pada yang lain selain DIA yang maha kuasa? Sulit memang melihat makna ini karena kekecewaan itu kadang menutup dinding hati dengan selimut kepedihan dan frustasi. Tapi percayalah ketika kepasrahan itu total, hasil yang didapatkan akan lebih baik dan lebih menentramkan.