Posts

Showing posts from July, 2012

Mantra adalah

Mantra adalah susunan kata yang berunsur puisi (seperti rima dan irama) yang dianggap mengandung kekuatan gaib, biasanya diucapkan oleh dukun, pawang, spiritualis, atau orang yang telah mengetahui tatacara dan syarat untuk menggunakan mantra tersebut dengan maksud untuk menandingi kekuatan gaib yang lain. Mantra berasal dari bahasa Sanskerta yaitu MAN yang artinya PIKIRAN, dan TRA yang berarti PEMBEBASAN. Jadi Mantra adalah kegiatan membebaskan pikiran. Ketika seseorang sedang membaca mantra maka disaat itu juga selain sedang menjalin komunikasi dan permohonan kepada Yang Kuasa, mantra dengan kata yang ber-rima memungkinkan orang yang membaca mantra semakin rileks dan masuk pada keadaan hening, suwung atau trance . Asal mula mantra umumnya diperoleh dari ilham (wahyu) atau bisa pula diciptakan oleh seorang dukun (guru spiritual) yang mumpuni. Terlahir dari rasa ingin tahu tentang misteri hidup dan pencarian tentang hakekat kesejatian. Berawal dari keyakinan adanya

Sajak adalah

Sajak adalah puisi baru yang bebas daripada peraturan-peraturan dalam pembentukan rangkap, baris, kata-kata dan irama. Sajak mengungkapkan perasaan & pemikiran penyair secara imaginative dan disusun dengan menumpukan semua Sajak bersifat demikian untuk dapat mengucapkan fikiran penyair dalam cara yang lebih indah, segar dan bebas.  SIFAT-SIFAT SAJAK Tidak mempunyai imbangan bunyi yang tetap Sajak tidak semestinya mengemukakan pertentangan bunyi atau rima akhir di hujung tiap-tiap baris ayat atau dimana-mana juga. Mempunyai rangkap, tetapi bilangan baris ayat pada serangkap tidaklah tetap. Mempunyai baris-baris ayat yang membangunkan rangkap. Mempunyai keharmonian atau penyesuaian yang baik antara isi dengan bahasa. BENTUK-BENTUK SAJAK Disitkhon Sajak yang ditulis dalam bentuk dua baris bagi tiap-tiap serangkap. Terzina Sajak yang serangkapnya terdiri daripada tiga baris Quantrain Sajak yang rangkap-rangkapnya terbangun atas empat baris. Bent

Syair adalah

Syair adalah  jenis puisi berirama yang berasal dari daerah Arab dan telah dibawa masuk ke Nusantara bersama-sama dengan kedatangan Islam. Saat itu syair telah mengalami perubahan bahasa menjadi bahasa Melayu klasik. Adapun ciri-ciri syair antara lain : • Biasanya terdiri dari 4 baris serangkap. • Bersajak aaaa. • Setiap baris dalam syair mempunyai makna yang berkaitan dengan baris-baris terdahulu. Sebuah syair biasanya menceritakan suatu kisah. • Suku kata dalam setiap baris adalah sama, yaitu 4 perkataan dan 8-12 suku kata dalam satu baris. Syair dapat dibahagikan menjadi 2 kategori, yaitu: • Syair naratif ad alah syair berbentuk cerita seperti Syair Siti Zubaidah, Syair Selendang Delima, Syair Panji. • Syair non-naratif ad alah Syair berbentuk nasihat/pengajaran dan agama seperti Syair Ikan Terubuk. Baca juga: Pengertian Mengarang (Menulis) adalah ... Contoh syair: Syair Abdul Muluk Berhentilah kisah raja Hindustan Tersebutlah pula

Kesendirian itu indah bagiku

Kesendirian.. kesunyian.. kegalauan.. kekosongan.. kehampaan.. serta semua bentuk kesepian yang ada.. aku tak peduli…. Sesungguhnya aku tlah berdusta.. sungguh aku telah berdusta!!! Merintih telah melemahkanku.. menggaung justru membuyarkan konsentrasiku… Mereka bagai puzzle yang berantakan… berhamburan bagai kapas yang beterbangan.. aku tak bisa menebak.. aku tak bisa menerka.. bahkan aku tak bisa menjawab semua.. Teriakakanku bagai lolong srigala yang menyambut malam bulan purnama … tapi siapa yang mau medengar?!? bahkan aku telah mengeong bagai kucing kelaparan.. mendesis bagai ular mencari mangsa.. namun, mereka menjabakku, mempermaikanku, menari nari diatas otak kananku.. serta melumpuhkan segala asa yang telah lama kubangun… sungguh aku telah berdusta dengan semua yang ada Merintih tidak melemahkanku… dan sesungguhnya kesendirian itu indah bagiku..

WS Rendra - Doa Orang Lapar

Image
Kelaparan adalah burung gagak yang licik dan hitam jutaan burung-burung gagak bagai awan yang hitam Allah ! burung gagak menakutkan dan kelaparan adalah burung gagak selalu menakutkan kelaparan adalah pemberontakan adalah penggerak gaib dari pisau-pisau pembunuhan yang diayunkan oleh tangan-tangan orang miskin Kelaparan adalah batu-batu karang di bawah wajah laut yang tidur adalah mata air penipuan adalah pengkhianatan kehormatan Seorang pemuda yang gagah akan menangis tersedu melihat bagaimana tangannya sendiri meletakkan kehormatannya di tanah karena kelaparan kelaparan adalah iblis kelaparan adalah iblis yang menawarkan kediktatoran Allah ! kelaparan adalah tangan-tangan hitam yang memasukkan segenggam tawas ke dalam perut para miskin Allah ! kami berlutut mata kami adalah mata Mu ini juga mulut Mu ini juga hati Mu dan ini juga perut Mu perut Mu lapar, ya Allah perut Mu menggenggam tawas dan pecahan-pecahan gelas kaca Allah

Puisi WS Rendra - Kupanggil Namamu

Image
Sambil menyeberangi sepi, Kupanggili namamu, wanitaku Apakah kau tak mendengar? Malam yang berkeluh kesah Memeluk jiwaku yang payah Yang resah Karena memberontak terhadap rumah Memberontak terhadap adat yang latah dan akhirnya tergoda cakrawala Sia-sia kucari pancaran matamu Ingin kuingat lagi bau tubuhmu yang kini sudah kulupa Sia-sia Tak ada yang bisa kucamkan Sempurnalah kesepianku Angin pemberontakan menyerang langit dan bumi Dan duabelas ekor serigala Muncul dari masa silamku Merobek-robek hatiku yang celaka Berulangkali kupanggil namamu Dimanakah engkau wanitaku? Apakah engkau sudah menjadi masa silamku?

Hai, Ma! - puisi WS Rendra -

Image
Ma, bukan maut yang menggetarkan hatiku Tetapi hidup yang tidak hidup karena kehilangan daya dan kehilangan fitrahnya   Ada malam-malam aku menjalani lorong panjang tanpa tujuan kemana-mana Hawa dingin masuk ke badanku yang hampa padahal angin tidak ada Bintang-bintang menjadi kunang-kunang yang lebih menekankan kehadiran kegelapan Tidak ada pikiran, tidak ada perasaan, tidak ada suatu apa….. Hidup memang fana Ma,   Tetapi keadaan tak berdaya membuat diriku tidak ada Kadang-kadang aku merasa terbuang ke belantara, dijauhi ayah bunda dan ditolak para tetangga Atau aku terlantar di pasar, aku berbicara tetapi orang-orang tidak mendengar Mereka merobek-robek buku dan menertawakan cita-cita Aku marah, aku takut, aku gemetar, namun gagal menyusun bahasa Hidup memang fana Ma,   itu gampang aku terima Tetapi duduk memeluk lutut sendirian di savanna membuat hidupku tak ada harganya Kadang-kadang aku merasa ditarik-tarik orang kesana-kemari, mulut berbus

100 Hari Ibu

Assalamu'alaikum Warahmatullahiwabarakatuh   HAI JIWA YANG TENANG, KEMBALILAH KEPADA TUHANMU DENGAN RIDHA LAGI DIRIDHAI-NYA. MAKA MASUKLAH KE DALAM GOLONGAN HAMBA-HAMBAKU DAN MASUKLA KE DALAM SORGAKU (Q.S. Al-Fajr: 27-30) 100 hari telah berlalu, ketika kami untuk terakhir kalinya dapat memandang haru, wajahnya yang tenang dan damai, untuk melepas kepergiannya untuk selama-lamanya menghadap kembali kehadirat Allah SWT. Begitu banyak kenangan indah dan suri tauladan yang ditinggalkannya. Dan yang paling terkesan bahwa ia dicintai bukan karena pangkat dan kekayaannya melainkan karena kesederhanaan, kejujuran, ketaqwaan dan ketaatan beribadah serta kasih sayangnya terhadap sesama. Tiada kata yang dapat kami sampaikan kepadanya sebagai balasan atas semua yang ditinggalkannya kepada kami kecuali doa, memohon kepada Allah SWT agar almarhumah diampuni kesalahannya, dilimpahkan rahmat dan maghfirahnya, diterima dan dilipatgandakan amal ibadahnya serta diberi tempat yang layak disis

Tata Kalimat

Tata kalimat adalah kaidah penyusunan kata sehingga menjadi kalimat yang baik dan benar dan mempunyai arti sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran. Namun, dalam artikel ini kita tidak membahas tentang kalimat yang baik dan benarnya, tapi...? Cobalah ini. Ambil salah satu tulisan kita yang paling membosankan dan pilih dari situ tiga atau empat baris atau kalimat berturut-turut dan salinlah kalimat tersebut ke baris teratas sebuah kertas kosong. "Aku tidak bisa menulis karena aku adalah sebongkah es balok dan mulutku menjadi kering dan tidak ada yang perlu disampaikan dan aku lebih suka makan es krim." Oke, anggaplah setiap kata hanya sebagai balok-balok kayu, semuanya dengan ukuran dan warna yang sama. Tidak ada kata benda atau kata kerja yang punya nilai lebih daripada kata sebuah, yang, dan. Semuanya setara. Sekaran, sepanjang sepertiga halaman itu, utak atiklah kata-kata tersebut seakan-akan kita hanya memindah balok-balok kayu. Jangan coba untuk menger