Posts

Showing posts from June, 2012

Aku Tidak Tahu

Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak TahuAku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak TahuAku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak TahuAku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak TahuAku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak TahuAku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu Aku Tidak Tahu

Galau, Aku galau

Pas lagi fokus2nya nyelesaikan tugas, tiba-tiba ada PESAN MASUK: "Yank, ayank kok keluyuran sih? katanya mau lembur?" (*Aku dengan esmosi langsung pencet tombol BALAS): "Ngajak kelahi ke ape ni? Kalau mau nyari gara2 jangan kek ginilah caranya!!!!" PESAN MASUK lagi: "kok ngajak kelahi sih? kamu kan keluyurannya di hatiku!!!! Tp itu tadi, skrang udah NGGAK!!! kamu JAHAT!!! Je*eK!!! Egois!!!" (*Dengan menyesal, segera ku telpon) terdengar suara: "PUTUS!!! /*tut tut tuuut" (*Telp lagi): tutt tuuttt tuuutttt (*Telp Sekali lagi): "Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, cobalah beberapa saat lagi" (*Beberapa saat kemudian): "Nomor yang anda tuju sudah punya pacar, cobalah nikmati kesendirian" Saat menikmati kesendirian, terkadang tebersit juga kerinduan (*Coba telp lagi aaahhhh): "Nomor yang anda tuju sudah menikah, cobalah hadapi kenyataan dengan kesabaran dan keikhlasan" Aku: "?????"

Puisi adalah

Puisi adalah bentuk karya sastra yang terikat, yang dibangun oleh dua unsur pokok, yakni (1)Struktur puisi, dan (2)Tema serta amanat puisi. Unsur-unsur pokok itu dibangun oleh beberapa unsur lain. Unsur struktur dibangun oleh musikalitas, korespondensi, dan gaya bahasa. Sedangkan tema dan amanat dibangun oleh kekayaan imajinasi, kedalaman, kecendekiaan, keaslian, kejujuran, dan moralitas yang teguh. Secara umum dapatlah dikatakan bahwa segala unsur-unsur puisi haruslah sama-sama berfungsi saling bahu membahu. Karena hakikatnya puisi adalah pengkonsentrasian dan pengintensipan pernyataan dan kesan. Contoh puisi: --SAAT AKU BUTUH CINTA-- Sunyi, sepi, hening, sendiri.. Dunia seakan mati, tak ada kehidupan Tak ada rasa, hampa.. yang ada hanya kebekuan, kekakuan yang ada hanya kebisuan, kegalauan Saat itulah aku baru sadar bahwasanya aku butuh cinta. butuh kasih, dan butuh sayang. Cinta.. Sebuah kata dengan berjuta makna Cinta adalah harapan. Cinta adalah keindahan.

Peribahasa

Peribahasa adalah bentuk ungkapan yang berisi nasehat atau petuah dari nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia dan merupakan hasil dari budaya sastra yang paling ringkas karena keberadaannya sangat penting untuk menyampaikan suatu maksud secara tidak langsung yang berisi suatu pesan moral. Peribahasa adalah kumpulan kata-kata kiasan dan sindiran-sindiran halus, yang sarat dengan makna-makna dan petuah-petuah yang mengandung nilai-nilai pendidikan moral. Dan pada jaman dahulu, peribahasa dipergunakan sebagai penghalus pesan pada orang agar tidak tersinggung. Contoh Peribahasa: 1. Ada uang abang disayang, tak ada uang abang ditendang ; Artinya: Cinta seorang perempuan yang tidak sepenuh hati, cinta-nya hanya karena uang atau harta. 2. Kalah jadi abu, menang jadi arang ; Artinya: Menang dan kalah sama-sama merugi. 3. Ada gula ada semut ; Artinya: Dimana ada rezeki, disitu banyak orang yang mendatangi. 4. Membagi sama adil, memotong sama panjang ; Artinya: Dalam mengambil keputu

Karya Fiksi adalah sama saja dengan menceritakan kembali

Pada  akhirnya,  sastra memang melakukan  yang hanya  bisa  dilakukan  oleh  sastra: menyelusup  ke  dalam  kepala  orang  lain,  mengalami sejenak bagaimana  rasanya menjadi seseorang yang bukan kita.    Ia  mengekspresikan, bukan  menjelaskan;  ia merupakan  penyingkapan  kehidupan  interior  yang  tak habis-habis,  di mana  si  aku  adalah  penghubung  antara kenyataan  dan  imajinasi. Tapi, memang bukan  tanpa masalah.   Sebuah narasi orang ketiga,  berbeda  dengan  orang  pertama,  dengan  sendirinya mampu  menciptakan  ilusi bahwa cerita  itu  sedang berlangsung  sekarang,  saat  ini.    Kisah  seorang  narator orang pertama, tidak bisa tidak, harus mengenai masa lalu. Bercerita  adalah  menceritakan  kembali. Dan  pada  saat itulah terbuka kemungkinan untuk salah. Salah karena satu atau  lain  hal:  ingatan  yang  khilaf,  jiwa manusia  yang  tak terbaca,  jarak yang meniadakan antara masa lalu dan masa kini, serta keterbatasan bahasa. Javier  Marias  menulis,  dalam  kalimat-k

TAK KAN KU BIARKAN BIDADARIKU LAYU,,

Sejatinya pria yang romantis bukanlah yang selalu mengucapkan kata cinta yang membuat setiap wanita terbuai dengan khayalan yang belum tentu menjadi kenyataan.. Tapi dia yang memiliki komitmen untuk tidak mengumbar kata cinta sebelum mampu menjadikan rasa cinta itu halal di mata Allah dan manusia. Duhai para ikhwan katakan dalam jiwa yang terdalam.. Tak kan kubiarkan wanita yang kucintai bergelimang dalam dosa karena bujuk rayuku.. Tak kan kubiarkan bidadariku layu karena tingkahku.. Tak kan kubiarkan jiwanya melambung tinggi karena janji manisku.. Tak kan kubiarkan dirinya terus-menerus memikirkanku yang belum tentu akan menjadi halal bagiku.. Tak kan kubiarkan dirinya terombang-ambing dalam pusaran waktu karena menunggu kepastianku... Sebelum menjadi halal bagiku biarlah kesabaran menjadi perisai bagi diriku..kini biarlah diriku memperbaiki segala kekuranganku hingga diriku pantas menjemput bidadariku.. Tatkala kuraba hati ini memang terasa pilu..apalagi di kala kulihat kanan kiriku

Go tu hell - Jamrud - Lirik dan mp3 full version

bualmu besar dan terus bicara hingga tak sadar mulutmu berbusaaa haha menembus dosa seolah engkau wanita yang tak ada di dalam angan yakinmu tentang hidup manusia tentang hidup didunia nikmat pistolmu uruslah sendiri mengatur orang bukanlah zamannya penuh makian seolah engkau yg tak tau adat merasa diri bagaikan engkau paling bijaksana engkau tak tersentuh dosaa nikmati semua sebelum engkau mati sis a hidup yg ada carilah bekal untuk hidupmu nanti jadikan teman di neraka nikmat pistolmu uruslah sendiri menghasut orang bukanlah zamannya penuh makian seolah engkau yang tak tau adat merasa diri bagaikan engkau paling bijaksana engkau tak tersentuh dosaaaa nikmati semua sebelum engkau mati sisa hidup yang ada carilah bekal untuk hidupmu nanti jadikan teman di neraka Download Go tu hell - Jamrud - full version

Pantun Berkasih Sayang

Pantun ber - kasih sayang adalah bentuk pantun yang mengungkapkan tentang sebuah hubungan saling mengasihi yang berakhir pada pelaminan ; karena jodoh tak terhindarkan. Pantun ini masuk ke dalam dua kategori besar yakni pantun bagi anak muda dan pantun orang tua. Isinya berupa kata-kata yang mengandung kemesraan, anjuran untuk tetap saling mengasihi dalam susah dan senang . Jenis pantun ini juga berisikan mengajuk dara dan bujang. Pantun berkasih-kasihan lebih mengacu kepada anak muda, mengingat masa muda merupakan masa yang penuh gejolak disebabkan banyaknya keinginan, harapan dan tantangan. Di kalangan anak muda Melayu, gejolak tersebut seringkali diungkapkan melalui pantun, yang disebut pantun muda. Pantun muda ini mencakup hal-hal yang berkenaan dengan perkenalan, perceraian, perasaan yang sedang iba atau gembira, dan perasaan berkasih-kasihan. (* melayuonline.com ) Dikatakan sebagai pantun berkasih-kasihan karena Berbalas pantun mata bertentang Di situ disuk

Lukisan Kontemplasi Waktu

denting jarum itu mengetuk hati yang telah lalu. di hadapan sepucuk surat yang lemas terkulai, aku memeluk semua perasaan dengan berbagai asa yang tak tentu. menjelajahlah aku di seputar bayang parasmu yang terus mengalun. sukma mendalam di setiap guratan aksara yang mengalir ke muara hatimu, menelusup, dan menyentuh bayang yang lari dan diam di langkahku terjerat berjuta prasangka. setiap detak detik yang merayap adalah berbagai cemas yang kuat dan halus dalam dekapan. menghitung semua ketaktentuan yang kuraba dan sepertinya juga kau. hati harus terus hidup. cahaya yang redup seperti yang kan kupadamkan dengan waktu. melalui sepucuk surat yang menumpahkan keheningan atasmu, aku mulai beranjak untuk kembali menyala di atas tumpuan sepi. kosongkan hati dari segala cuaca dan suasana. samudera menelantarkanku di tengah laut. masih kupegang waktuku, detikku yang mengalun kuat di deras arus yang makin lama makin lekat. mesti aku lipat coretan kata untukmu sehingga

Prologue

aku duduk di antara dua pintu melantangkan dan termangukan. Kita tak saling bicara di bilangan butir-butir pasir yang terus jatuh - satu windu semuanya harus menjadi angin hanya dengan satu tatapan - dan itu, kekacauan yang diam tak ada suara; kata oleh Firman Nugraha

Natalie Goldberg - Alirkan Jati Dirimu

Terkadang ketika sedang asyik membaca sebuah buku, kita merasakan keinginan kuat untuk mengajak orang lain menikmati buku yang tengah kita baca. Kita jadi teringat dengan orang-orang yang kita yakini akan menyukai buku ini, yang akan merasakan keindahan dan manfaatnya. Kita ingin menghadiahkan buku tersebut kepada mereka, atau meminjamkannya, atau paling tidak membacakan bagian-bagian yang paling menarik untuk dinikmati bersama. Natalie Goldberg yang merupakan seorang penyair sekaligus pengajar di berbagai workshop menulis serta salah satu pencetus metode revolusioner menulis bebas, telah menuliskan sebuah buku dengan judul “Alirkan Jati Dirimu”. Di dalam bukunya itu, Natalie menyari pengalamannya ke dalam esai-esai singkat, ringan dan jernih untuk meruntuhkan   tembok-tembok kemalasan menulis. Dalam statistic penulisannya, setiap bab merupakan esai yang tuntas dan bisa berdiri sendiri, sehingga kita bisa membaca buku ini secara berurutan ataupun melompat dari satu esai ke esai lai

unknown tittle poem soe hok gie

Hari ini aku lihat kembali Wajah-wajah halus yang keras Yang berbicara tentang kemerdekaaan Dan demokrasi Dan bercita-cita Menggulingkan tiran Aku mengenali mereka yang tanpa tentara mau berperang melawan diktator dan yang tanpa uang mau memberantas korupsi Kawan-kawan Kuberikan padamu cintaku Dan maukah kau berjabat tangan Selalu dalam hidup ini? -soe hok gie-