Lukisan Kontemplasi Waktu
denting jarum itu mengetuk hati yang telah lalu.
di hadapan sepucuk surat yang lemas terkulai,
aku memeluk semua perasaan dengan berbagai asa yang tak tentu.
menjelajahlah aku di seputar bayang parasmu yang terus mengalun.
sukma mendalam di setiap guratan aksara yang mengalir ke muara hatimu,
menelusup, dan menyentuh bayang yang lari dan diam
di langkahku terjerat berjuta prasangka.
setiap detak detik yang merayap adalah berbagai cemas yang kuat dan halus dalam dekapan.
menghitung semua ketaktentuan yang kuraba dan sepertinya juga kau.
hati harus terus hidup.
cahaya yang redup seperti yang kan kupadamkan dengan waktu.
melalui sepucuk surat yang menumpahkan keheningan atasmu,
aku mulai beranjak untuk kembali menyala di atas tumpuan sepi.
kosongkan hati dari segala cuaca dan suasana.
samudera menelantarkanku di tengah laut.
masih kupegang waktuku,
detikku yang mengalun kuat
di deras arus yang makin lama makin lekat.
mesti aku lipat coretan kata untukmu
sehingga pada nantinya jarum pun diam dan berhenti
serta melamunkan kata-kata yang tengah kulamunkan.
#oleh Firmah Nugraha
di hadapan sepucuk surat yang lemas terkulai,
aku memeluk semua perasaan dengan berbagai asa yang tak tentu.
menjelajahlah aku di seputar bayang parasmu yang terus mengalun.
sukma mendalam di setiap guratan aksara yang mengalir ke muara hatimu,
menelusup, dan menyentuh bayang yang lari dan diam
di langkahku terjerat berjuta prasangka.
setiap detak detik yang merayap adalah berbagai cemas yang kuat dan halus dalam dekapan.
menghitung semua ketaktentuan yang kuraba dan sepertinya juga kau.
hati harus terus hidup.
cahaya yang redup seperti yang kan kupadamkan dengan waktu.
melalui sepucuk surat yang menumpahkan keheningan atasmu,
aku mulai beranjak untuk kembali menyala di atas tumpuan sepi.
kosongkan hati dari segala cuaca dan suasana.
samudera menelantarkanku di tengah laut.
masih kupegang waktuku,
detikku yang mengalun kuat
di deras arus yang makin lama makin lekat.
mesti aku lipat coretan kata untukmu
sehingga pada nantinya jarum pun diam dan berhenti
serta melamunkan kata-kata yang tengah kulamunkan.
#oleh Firmah Nugraha
Comments
Post a Comment