Prologue
aku duduk di antara dua pintu
melantangkan dan termangukan.
Kita tak saling bicara
di bilangan butir-butir pasir
yang terus jatuh - satu windu
semuanya harus menjadi
angin hanya dengan satu tatapan -
dan itu, kekacauan yang diam
tak ada suara; kata
oleh Firman Nugraha
Comments
Post a Comment