Mantra Muar Penyengat
Kata muar berasal dari kata dasar “puar” yang berarti mengusir. Bisanya kata puar ini lebih sering digunakan untuk mengusir binatang. Sedangkan penyengat adalah sejenis hewan yaitu lebah atau tawon. Jadi mantra mura penyengat ini adalah mantra yang diucapkan oleh masyarakat Desa Negeri Baru Kabupaten Ketapang untuk mengusir lebah pada saat proses mengambil madu. Mantra muar penyengat merupakan satu di antara sekian banyak mantra yang ada di tengah-tengah masyarakat di Desa Negeri Baru Kecamatan Benua Kayong Kabupaten Ketapang.
Mantra ini dianggap masyarakat sebagai alat untuk berkomunikasi dan memohon pertolongan kepada hal-hal yang bersifat gaib yang ada di sekitar kehidupan mereka. Hal-hal yang dianggap gaib di sini adalah berupa segala sesuatu yang tidak nampak oleh mata telanjang manusia, namun dapat memberikan pertolongan kepada mereka.
Prosesi Muar Penyengat
Prosesi adalah urutan pelaksaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau di desain sedemikian rupa yang menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber daya lainnya yang menghasilkan suatu hasil. Suatu proses mungkin dikenali sebagai perubahan yang diciptakan dari suatu objek.
Prosesi juga dapat diartikan sebagai program yang sedang di eksekusi atau sedang berjalan. Artinya sebuah prosesi ada sebuah peristiwa yang sedang berjalan menuju ke arah perubahan.
Mantra Muar Penyengat
1. Retak-retek jarum penjaet
Tanam jarak di luar pagar
Tegemetek jari nak naet
Bujang ngacang barok belajar
2. Selindit selumpang batu
Bemban sekarong menimbe orang
Dahan melunyut tumpangek aku
Apelah berat badan seorang
3. Ikan dekot ikan mentutu
Anak gelame dibawah batang
Jangan tekejut nek dayang bungsu
Tunang lame kembali datang
4. Ali-ali ke simpang landak
Daon serunai dibalek angin
Pagi-pagi betimang anak
Anaklah serunai angin
5. Anak kerandang mati di tumbak
Mati ditumbak sibunting lalang
Dahan mane dolok di rumpak
Dahan agung penunggu lawang
6. Anak pipit mengeram padi
Padi dieram bekupong-kupong
Bukit ape itam kemendendam
Bukit penyusah pemiluk ati
7. Anting-anting si buah rengas
Jatuk kepale menjadi dano
Tepelanting sibarak emas
Jatuk ke dade menjadi pano
Mantra ini dianggap masyarakat sebagai alat untuk berkomunikasi dan memohon pertolongan kepada hal-hal yang bersifat gaib yang ada di sekitar kehidupan mereka. Hal-hal yang dianggap gaib di sini adalah berupa segala sesuatu yang tidak nampak oleh mata telanjang manusia, namun dapat memberikan pertolongan kepada mereka.
Prosesi Muar Penyengat
Prosesi adalah urutan pelaksaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau di desain sedemikian rupa yang menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber daya lainnya yang menghasilkan suatu hasil. Suatu proses mungkin dikenali sebagai perubahan yang diciptakan dari suatu objek.
Prosesi juga dapat diartikan sebagai program yang sedang di eksekusi atau sedang berjalan. Artinya sebuah prosesi ada sebuah peristiwa yang sedang berjalan menuju ke arah perubahan.
Mantra Muar Penyengat
1. Retak-retek jarum penjaet
Tanam jarak di luar pagar
Tegemetek jari nak naet
Bujang ngacang barok belajar
2. Selindit selumpang batu
Bemban sekarong menimbe orang
Dahan melunyut tumpangek aku
Apelah berat badan seorang
3. Ikan dekot ikan mentutu
Anak gelame dibawah batang
Jangan tekejut nek dayang bungsu
Tunang lame kembali datang
4. Ali-ali ke simpang landak
Daon serunai dibalek angin
Pagi-pagi betimang anak
Anaklah serunai angin
5. Anak kerandang mati di tumbak
Mati ditumbak sibunting lalang
Dahan mane dolok di rumpak
Dahan agung penunggu lawang
6. Anak pipit mengeram padi
Padi dieram bekupong-kupong
Bukit ape itam kemendendam
Bukit penyusah pemiluk ati
7. Anting-anting si buah rengas
Jatuk kepale menjadi dano
Tepelanting sibarak emas
Jatuk ke dade menjadi pano
Kok pantun gan
ReplyDelete