Belajar Karya Sastra Lewat Film
Karya yang menarik umumnya mengundang pembacanya untuk melakukan interpretasi karya itu sesuai dengan kemampuan masing-masing pembacanya. Selama ini, karya sastra dikenal melalui bentuk tertulis seperti puisi, cerpen, dan novel. Selain itu, ada banyak bentuk interpretasi atas karya sastra, diantaranya adalah menjadi musikalisasi puisi, ilustrasi, lukisan, dan film.
Untuk film, sudah tak terhitung lagi jumlah karya sastra yang difilmkan, baik yang benar-benar mengacu pada alur cerita dalam novel, atau yang hanya sekadar terinspirasi. Media film bisa menjawab pertanyaan bagaimana menyampaikan pesan dengan saluran yang lebih efektif daripada novel. Berikut ini akan dibahas tentang karya sastra dalam bentuk film.
Di Indonesia, sudah begitu banyak karya sastra yang diangkat ke layar lebar. Beberapa karya sastra populer yang sukses diangkat jadi film adalah: “Ayat-ayat Cinta” (Habiburrahman El-Syirazi), “Laskar Pelangi” (Andrea Hirata), “Madre” dan “Perahu Kertas” (Dewi Lestari), dan lain-lain. Novel populer yang disebut di atas adalah novel yang dijadikan film dengan judul yang sama.
Sementara itu, ada juga novel yang diangkat menjadi film namun judulnya diganti, seperti misalnya: “The Da Peci Code” dan “Rosid dan Delia” karya Ben Sohib yang diangkat ke dalam film berjudul “3 Hati 2 Dunia 1 Cinta”, ada juga novel bagus berjudul “Ronggeng Dukuh Paruk” (Ahmad Tohari) yang diangkat jadi film “Sang Penari.” Jauh sebelumnya, Garin Nugroho pernah terinspirasi oleh puisi D. Zawawi Imron “Bulan Tertusuk Lalang” dan membuat film berjudul “Bulan Tertusuk Ilalang”.
Tak hanya di Indonesia, di luar negeri juga banyak karya sastra yang dijadikan film, sebut saja diantaranya adalah serial Harry Potter dari buku-buku JK. Rowling yang rencananya akan ada tujuh seri, “The Da Vinci Code” (Dan Brown), “The Chronicles of Narnia” (C.S. Lewis), “Twilight” (Stephenie Meyer), “The Lord of the Rings” (JRR. Tolkien), dll. Film-film dari novel tersebut sukses menarik jutaan penonton dari seluruh dunia.
Di Indonesia, ada beberapa penulis yang novelnya banyak difilmkan. Nama Tere Liye mungkin termasuk dalam deretan penulis yang novelnya banyak difilmkan. Selain Tere Liye ada juga Habiburrahman El-Syirazy, Dewi Lestari, dll. Di luar negeri ada JK. Rowling dengan serial Harry Potter-nya, C.S Lewis dengan serial novel-novel fantasinya, dan lain-lain.
Ada beberapa karya sastra yang difilmkan tidak hanya satu kali, namun ada berbagai versi. Sebut saja “The Thief of Baghdad” (Alexander Romanoff), “Romeo and Juliet” (Shakespeare), dll. Itulah beberapa film yang diangkat dari karya sastra.
Comments
Post a Comment