Kapan sajak ini usai?
Kapan sajak ini usai?
Sajak rindu yang tak pernah lagi bisa menyapa waktu
Kesepian benar-benar telah menjadi pahlawan
Pada embun pagi yang menggigil
Menikam dinginnya malam pada setia sang pujangga
Kau benar-benar pergi
Mencari kisah lain pada kehidupan yang sama
Langkahku tertatih mengais mimpi
Kembali mencari fatamorgana yang tertimbun luka
Yaa.. Sajak ini bagai tetes embun dari selembar daun
Jatuh ke bumi dan lebur bersama angin
Membasahi tanah kering
Memurnikan pertemuan dengan kekasih
Kukukuhkan ketulusanku
Merelakanmu
Bersama lelaki yang kau namai suami..
Sajak-Sajak Di Bawah Matahari Madura, akulah darahmu: Pilihan sajak, 1966-1996 Jejak kaki dan lagu hati: Kumpulan sajak
Sajak rindu yang tak pernah lagi bisa menyapa waktu
Kesepian benar-benar telah menjadi pahlawan
Pada embun pagi yang menggigil
Menikam dinginnya malam pada setia sang pujangga
Kau benar-benar pergi
Mencari kisah lain pada kehidupan yang sama
Langkahku tertatih mengais mimpi
Kembali mencari fatamorgana yang tertimbun luka
Yaa.. Sajak ini bagai tetes embun dari selembar daun
Jatuh ke bumi dan lebur bersama angin
Membasahi tanah kering
Memurnikan pertemuan dengan kekasih
Kukukuhkan ketulusanku
Merelakanmu
Bersama lelaki yang kau namai suami..
Sajak-Sajak Di Bawah Matahari Madura, akulah darahmu: Pilihan sajak, 1966-1996 Jejak kaki dan lagu hati: Kumpulan sajak
Comments
Post a Comment