Rindu...
Telah sampai aku di sebuah desa yang tak beraktivitas. Anak senja perlahan berlari menghindari bumi. Kucari masjid ataupun surau terdekat karna sebentar lagi waktu sholat maghrib tiba. Tak lama waktu untuk menemukan masjid di desa itu, suara azan pun menggema. Kuletakkan tasku di dalam masjid, berjalan aku ke tempat wudhu, air segar segera menghapus lelahku..
Selesai sholat, ku teruskan perjalanan hingga menyeberangi anak sungai dengan perahu motor bermesin kuda. suaranya memekakkan telinga, getarannya membuatku deg-degkan serta sejengkal jarak tepian boat dan air membuatku diam terpaku tak menentu.
Alhamdulillah 15 menit berlalu, di atas perahu motor yang telah merapat ketepian sungai dengan selamat, kulangsung meloncat menginjakkan kaki ketanah yang telah lama aku tinggalkan.. tidak seharusnya desa di salah satu negeri terpadat terkondisikan pemandangannya memilukan. Jeruk dan salak terlihat hanyut dalam ketertundukan. bukan merunduk mengharap untuk dipanen, akan tetapi mengharap ampunan Sang Pengampun. tak henti terpanjatkan zikir dan doa oleh mereka. Seharusnya manusia sendirilah yang harus menunduk memohon ampunan atas ini semua. atas segala dosa dan kesalahan mereka. Bukan malah yang diakibatkan yang bermohon ampunan untuk manusianya.
Kembali sadar dari lamunan singkat, saat azan isya berkumandang, ku hadiri panggilan Mu ke sebuah masjid tempat aqidahku dibentuk. Masjid Al-Hilal inilah beserta teman-teman kecilku kami bersama-sama belajar tuk membentuk aqidah yang benar, aqidah islamiah, dulu, dulu dan dulu sekali 10 tahunan yang lalu..
Seiring gelapnya malam lagi dingin menghampiri kucoba menatap jarum ditangan. jam setengah delapan serasa.. Ku ambil tasku setelah selesai kulaksanakan kewajibanku mengingat sang khalik. menapaki jalanan yang sudah mulai melebar sedikit lagi sampai ketempat tujuan..
Didepan pintu ku ucapkan salam menghampiri kedua orang tua, kakak dan adikku.. rasa lelah merayap menjalar di seluruh tubuh, kubaringkan tubuh ini menutup lantai yang terasa dingin. aku terlelap dan bermimpi..
Ternyata aku ingat kampung halaman [Republik Sekura], disana ada mamak, ayah, kakak, adik dan sanak saudara serta keluarga tercinta.. Yeah aku rindu kalian semua.
Selesai sholat, ku teruskan perjalanan hingga menyeberangi anak sungai dengan perahu motor bermesin kuda. suaranya memekakkan telinga, getarannya membuatku deg-degkan serta sejengkal jarak tepian boat dan air membuatku diam terpaku tak menentu.
Alhamdulillah 15 menit berlalu, di atas perahu motor yang telah merapat ketepian sungai dengan selamat, kulangsung meloncat menginjakkan kaki ketanah yang telah lama aku tinggalkan.. tidak seharusnya desa di salah satu negeri terpadat terkondisikan pemandangannya memilukan. Jeruk dan salak terlihat hanyut dalam ketertundukan. bukan merunduk mengharap untuk dipanen, akan tetapi mengharap ampunan Sang Pengampun. tak henti terpanjatkan zikir dan doa oleh mereka. Seharusnya manusia sendirilah yang harus menunduk memohon ampunan atas ini semua. atas segala dosa dan kesalahan mereka. Bukan malah yang diakibatkan yang bermohon ampunan untuk manusianya.
Kembali sadar dari lamunan singkat, saat azan isya berkumandang, ku hadiri panggilan Mu ke sebuah masjid tempat aqidahku dibentuk. Masjid Al-Hilal inilah beserta teman-teman kecilku kami bersama-sama belajar tuk membentuk aqidah yang benar, aqidah islamiah, dulu, dulu dan dulu sekali 10 tahunan yang lalu..
Seiring gelapnya malam lagi dingin menghampiri kucoba menatap jarum ditangan. jam setengah delapan serasa.. Ku ambil tasku setelah selesai kulaksanakan kewajibanku mengingat sang khalik. menapaki jalanan yang sudah mulai melebar sedikit lagi sampai ketempat tujuan..
Didepan pintu ku ucapkan salam menghampiri kedua orang tua, kakak dan adikku.. rasa lelah merayap menjalar di seluruh tubuh, kubaringkan tubuh ini menutup lantai yang terasa dingin. aku terlelap dan bermimpi..
Ternyata aku ingat kampung halaman [Republik Sekura], disana ada mamak, ayah, kakak, adik dan sanak saudara serta keluarga tercinta.. Yeah aku rindu kalian semua.
Comments
Post a Comment