***** Setiap istirahat makan siang, Amir akan membuka kotak makanannya
dengan perlahan sambil komplain: "Jangan nasi tahu tempe lagi ya...",
ketika terbuka kotaknya, ia berteriak: "Sialan, Nasi tahu tempe lagi!"
Teman kerjanya tidak tahan melihat Amir setiap hari komplain, berkata:"
Mir, kalau bosan dengan Nasi tahu tempe, ya bilang sama istrimu, jangan
bawakan nasi tahu tempe lagi!" Amir menjawab: "Mas, sejujurnya saya
belum menikah, dan yang mengotaki nasi tahu tempe ini tadi pagi ya saya
sendiri." *****
Cerita Amir ini menarik, saya sadur dari
anekdot di bukunya Tal Ben Shahar, dosen legendaris Harvard University,
"Choose The Life You Want". Kita komplain dengan hidup kita, tidak
nyaman, tidak enak, pekerjaan kurang menantang, "stuck", tidak ada
kemajuan, sama saja pekerjaan yang dilakukan membosankan sekali, dan
seterusnya. Sebenarnya yang mengotaki apa yang kita kerjakan ini ya kita
sendiri.
Hampir semua hasil
kehidupan kita sebenarnya adalah pilihan kita sendiri, dan kita sangat
mempunyai hak dan kemampuan untuk memilihnya. Tetapi kebanyakan dari
kita hanya mau komplain saja, walau tahu sebenarnya kita bisa berbuat
sesuatu untuk mengubah keadaan kita ini. Kita mengeluh dan berkeluh
kesah dengan banyak energi, tanpa akan memperbaiki sesuatu apapun.
Kita sering terlalu banyak jalan dengan "autopilot", melakukan tanpa
mau memikir lebih dalam, ya seperti yang lalu lah, ya mengalir sajalah,
ya ini suratan takdir lah, ya memang begini keadaannya, dan kita tidak
mau lebih banyak berupaya untuk membentuk sendiri masa depan kita menuju
hidup yang lebih baik. Dengan melakukan tindakan2 perubahan.
Memilih untuk memilih, "choose to choose", adalah sebuah kebulatan
tekad, untuk tidak lagi mau menerima semua apa adanya saja, tetapi
memilih untuk melakukan sesuatu yang dapat kita pilih untuk menghasilkan
hasil kehidupan yang berbeda. Tidak pula menyalahkan dan memakai alasan
kambing2 hitam untuk membenarkan keengganan kita melakukan pilihan
tindakan.
Ada saatnya kita merasa terperangkap, masuk dalam
jepitan kehidupan, coba tanyakan hal-hal sulit yang mungkin akan berguna:
"Apa yang harus saya lakukan dalam kehidupan saya supaya saya bisa
mendapatkan kehidupan yang saya inginkan? Kemana saya akan pergi?
Bagaimana saya bisa sampai disana? Apa resikonya? Siaplah saya? Habiskan
waktu sehari mencoret-coret dan mencatat semua pilihan yang ada. Jangan mau
menerima jawaban "Saya tidak punya pilihan", karena memang sebenarnya
anda punya hak untuk memilih, dan punya pilihan.
(*Terjemahan dari sebuah artikel dengan judul CHOOSE TO CHOOSE yang dicopas langsung dari salah satu fanpage f*cebook.
Bagaimana pilihan anda?
Comments
Post a Comment