Ibu adalah
Saat seluruh kata milikku telah habis
Airmata mengering tak bisa lagi menangis
Duka terendap penuhi relung batin
Airmata mengering tak bisa lagi menangis
Duka terendap penuhi relung batin
Tak ada cukup ruang bagi tawa tuk bermain
Hanya muram meliuk diwajah
Begitu sempurna melukis gundah
Lalu, dia mendekat dengan raut kesejukkan
Menghembus kasih menghalau keresahan
Cintanya menuntunku keperaduan sejati
Melukiskan jelas segala hal yang sulit kumengerti
Dia, mengajarkan ku agar lebih bijak dalam bersikap
Katanya, apa pun terlalui jika keyakinanku penuh rasa mantap
Hanya muram meliuk diwajah
Begitu sempurna melukis gundah
Lalu, dia mendekat dengan raut kesejukkan
Menghembus kasih menghalau keresahan
Cintanya menuntunku keperaduan sejati
Melukiskan jelas segala hal yang sulit kumengerti
Dia, mengajarkan ku agar lebih bijak dalam bersikap
Katanya, apa pun terlalui jika keyakinanku penuh rasa mantap
Ibu, dari teduh tatapmu ku mengenal ketulusan
Dari teguh tekadmu jua kutahu apa itu perjuangan
Bahkan ketika aku terjatuh begitu dalam tersungkur
Kau tunjukkan celah tuk bangkit selipkan syukur
Memberi berjuta alasan bahwa hidup sangatlah indah
Membuatku percaya akan selalu ada harap merekah
Selama kumelangkah dijalan-Nya pastilah berkah
Juga seiring murni kasih sayangmu yang berlimpah
Ibu, untuk segalanya tak kan cukup aku berterima kasih
Meski nanti kedua mata ini sepenuhnya memutih
Dari teguh tekadmu jua kutahu apa itu perjuangan
Bahkan ketika aku terjatuh begitu dalam tersungkur
Kau tunjukkan celah tuk bangkit selipkan syukur
Memberi berjuta alasan bahwa hidup sangatlah indah
Membuatku percaya akan selalu ada harap merekah
Selama kumelangkah dijalan-Nya pastilah berkah
Juga seiring murni kasih sayangmu yang berlimpah
Ibu, untuk segalanya tak kan cukup aku berterima kasih
Meski nanti kedua mata ini sepenuhnya memutih
Bagiku, Ibu adalah Segalanya
Comments
Post a Comment