Sajak Berton Braley
OLEH ragu dan cemas engkau terhantam
Kau kira tak ada kesempatan lagi, Anakku?
Bukankah buku terbaik belum lagi dituliskan
Lintasan terbaik belum lagi ditempuhi
Nilai terbaik belum lagi dibukukan
Lagu terbaik belum dinyanyikan
Nada terbaik belum lagi dimainkan
Bersoraklah, untuk dunia yang muda!
Tak ada kesempatan? Kenapa dunia yakin
sekali, menunggu sesuatu engkau ciptakan
Lumbung kesejahteraannya baru sedikit terisi
Ia meminta kerja besar dan berterusan
Ia rindu pada kekuatan dan keindahan
Lebih banyak tawa, kasih, dan kisah cinta,
Lebih banyak kesetiaan, kerja, dan tugas ditunaikan,
Tak ada, karena semua adalah kesempatan
Syair terbaik belum lagi digubah,
Rumah terbaik belum lagi dirancang,
Puncak tertinggi belum terdaki,
Sungai terderas belum tertaklukkan,
Jangan takut, cemas, jangan kecil nyali,
Kesempatan baru saja mulai terbuka,
Kerja terbaik belum lagi dimulakan
Karya terbaik belum lagi diciptakan.
MEREKA bilang itu tak mungkin diwujudkan
Tapi engkau dengan menyimpan tawa akan menjawab
bahwa "mungkin itu memang tak mungkin," tapi engkau
tak akan mengatakan itu sampai engkau mencoba.
Maka engkau hadapi dengan segaris senyuman di wajahmu.
Engkau ragu dan cemas untuk mewujudkan itu.
Tapi, engkau mulai bernyanyi dan engkau datangi yang
tak mungkin itu, lalu engkau mulai bekerja.
Mereka mengejek: "Oh, kau tak akan pernah bisa;
Terbikti sudah, tak ada yang pernah bisa";
Tapi engkau buka jaketmu, dan engkau gantung topimu,
Dan lihatlah, engkau mulai mengerjakannya,
Dengan tengadah dagu, dan sedikit seringai,
Tanpa keraguan, tak hirau pada cemoohan
Tapi engkau mulai bernyanyi dan engkau datangi
yang tak mungkin itu, lalu engaku kerjakan.
Ribuan orang bilang itu tak mungkin dilakukan,
Ribuan orang meramalkan kegagalan;
Ribuan orang - satu per satu - mengatakan padamu
Bahaya yang menghadang untuk menggagalkan engkau.
Tapi hadapi saja dengan segaris senyuman,
Gantung jaketmu dan hadapi tantangan itu;
Mulai bernyanyilah, raih apa yang "tak mungkin itu",
dan engkau yang akan mewujudkannya.
#Sejutapuisi
Kau kira tak ada kesempatan lagi, Anakku?
Bukankah buku terbaik belum lagi dituliskan
Lintasan terbaik belum lagi ditempuhi
Nilai terbaik belum lagi dibukukan
Lagu terbaik belum dinyanyikan
Nada terbaik belum lagi dimainkan
Bersoraklah, untuk dunia yang muda!
Tak ada kesempatan? Kenapa dunia yakin
sekali, menunggu sesuatu engkau ciptakan
Lumbung kesejahteraannya baru sedikit terisi
Ia meminta kerja besar dan berterusan
Ia rindu pada kekuatan dan keindahan
Lebih banyak tawa, kasih, dan kisah cinta,
Lebih banyak kesetiaan, kerja, dan tugas ditunaikan,
Tak ada, karena semua adalah kesempatan
Syair terbaik belum lagi digubah,
Rumah terbaik belum lagi dirancang,
Puncak tertinggi belum terdaki,
Sungai terderas belum tertaklukkan,
Jangan takut, cemas, jangan kecil nyali,
Kesempatan baru saja mulai terbuka,
Kerja terbaik belum lagi dimulakan
Karya terbaik belum lagi diciptakan.
MEREKA bilang itu tak mungkin diwujudkan
Tapi engkau dengan menyimpan tawa akan menjawab
bahwa "mungkin itu memang tak mungkin," tapi engkau
tak akan mengatakan itu sampai engkau mencoba.
Maka engkau hadapi dengan segaris senyuman di wajahmu.
Engkau ragu dan cemas untuk mewujudkan itu.
Tapi, engkau mulai bernyanyi dan engkau datangi yang
tak mungkin itu, lalu engkau mulai bekerja.
Mereka mengejek: "Oh, kau tak akan pernah bisa;
Terbikti sudah, tak ada yang pernah bisa";
Tapi engkau buka jaketmu, dan engkau gantung topimu,
Dan lihatlah, engkau mulai mengerjakannya,
Dengan tengadah dagu, dan sedikit seringai,
Tanpa keraguan, tak hirau pada cemoohan
Tapi engkau mulai bernyanyi dan engkau datangi
yang tak mungkin itu, lalu engaku kerjakan.
Ribuan orang bilang itu tak mungkin dilakukan,
Ribuan orang meramalkan kegagalan;
Ribuan orang - satu per satu - mengatakan padamu
Bahaya yang menghadang untuk menggagalkan engkau.
Tapi hadapi saja dengan segaris senyuman,
Gantung jaketmu dan hadapi tantangan itu;
Mulai bernyanyilah, raih apa yang "tak mungkin itu",
dan engkau yang akan mewujudkannya.
#Sejutapuisi
Comments
Post a Comment