Sastra Sekura

Memperbaiki mobil untuk mengemudi lagi di dalamnya Mencari air, berharap turun hujan Maju terus, Maju terus Turun pada kanvas, mengerjakan makanan untuk hidangan Menunggu kesempatan untuk mengambil bidang orangemu Maju terus, Maju terus Melihat bentuk mutiara, berlian yang belum sempurna Melihat burung melambung tinggi di atas air yang membanjiri Ini dalam darah mu, itu dalam darah mu Di bawah badai itu payung berkata Sambil duduk dengan racun yang membawa pergi rasa sakit Maju terus, Maju terus Kita akan mendapatkannya, mendapatkannya bersama-sama Aku tahu kita akan mendapatkannya, mendapatkannya bersama-sama entah bagaimana Kita akan mendapatkannya, mendapatkannya bersama-sama dan bunga Kita akan mendapatkannya, mendapatkannya bersama-sama Aku tahu, kita akan mendapatkannya, mendapatkannya bersama-sama dan mengapung Kita akan mendapatkannya, mendapatkannya bersama-sama dan pergi Maju terus, Maju terus Berbaring di selokan, bertujuan untuk membidik bulan Men

Membaca ialah upaya merekuk makna ikhtiar untuk memahami alam semesta. Itulah mengapa buku disebut jendela dunia, yang merangsang pikiran agar terus terbuka. - Mata Nawja Pada era digital saat ini, tidak bisa dipungkiri bahwa perpustakaan dan toko buku perlahan semakin ditinggalkan. Semua sudah serba online, begitu juga dalam hal membaca. Kebanyakan masyarakat lebih memilih membaca melalui gadget dibanding buku konvensional. Membaca, baik melalui buku digital maupun buku konvensional sejatinya sama saja. Kedua cara tersebut memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Meski begitu bagi para pecinta buku, keberadaan buku tidak akan tergantikan. Sebagai generasi digital, tahukah anda bahwa setiap 17 Mei diperingati sebagai Hari Buku Nasional? Ternyata, penentuan tanggal 17 Mei sebagai Hari Buku Nasional tersebut merupakan awal mula berdirnya PNRI (Perpustakaan Nasional Republik Indonesia) di Jakarta pada tanggal 17 Mei 1980 silam. Makna Hari Buku Nasional memang bukan untuk

Sangat banyak orang yang sudah melek aksara, berapa yang benar-benar gemar membaca? Membaca bukan cuma mengikuti baris-baris kata, itu namanya hanya sekedar mengeja. Membaca ialah upaya merekuk makna ikhtiar untuk memahami alam semesta. Itulah mengapa buku disebut jendela dunia, yang merangsang pikiran agar terus terbuka. Karena budaya membaca prasyarat jadi bangsa yang hebat, bagaimana cara agar minat baca kian melesat? inilah mata najwa - Tak Sekedar Membaca. Ada beragam cara untuk menebar benih membaca di kampung-kampung kota, salah satunya lewat seni pertunjukan sastra. 11 Mei 2016 Mata Najwa dengan tema Tak Sekedar Membaca, mengundang salah satu penggagas festival literasi asean yang menyediakan Perpustakaan Gratis buat warga kampung agar karya sastra juga dapat dinikmati oleh kaum pinggiran: Okky Madasari . Dari awalnya kurang direspon, mantan jurnalis ini berhasil membangun komunitas sastra masuk kampung – melalui Rumah Muara . Bagaimana ceritanya? Berikut transkrip wawancara

The Jungle Book 2016, film yang bergenre Adventure, Drama, dan Fantasy ini diadaptasi dari dongeng klasik populer karangan Rudyard Kipling tahun 1894. Menceritakan kisah kehidupan dan petualangan seorang anak bernama Mowgli yang dibesarkan oleh sekelompok hewan yang berada di hutan rimba. Mowgli yang diperankan oleh pendatang baru hollywood Neel Sethi merupakan satu-satunya karakter manusia di film yang berdurasi 1 jam 46 menit ini. Sebenarnya, sang sutradara Jon Favreau menghadirkan aktor-aktor kelas dunia untuk tampil di “The Jungle Book”. Namun, para penonton hanya bisa mendengar suaranya saja sepanjang film. Sebut saja Scarlett Johansson yang mengisi suara (Kaa), Idris Elba (Shere Khan), Bill Murray (Baloo), Christopher Walken (King Louie), Lupita Nyong'o (Raksha), Ben Kingsley (Bagheera) dan Alpha wolf Akela yang diisi oleh Giancarlo Esposito. Film The Jungle Book garapan Disney kali ini merupakan film remake dari film animasi klasik tahun 1967-nya namun sekaligus mampu me

Film Captain America: Civil War yang mulai tayang di Bioskop-Bioskop Indonesia (Rabu, 27 April 2016) diadaptasi dari komik yang berjudul sama “Captain America: Civil War“ telah rilis sejak Juli 2006 lalu. Entah apa yang menjadi alasan sang sutradara Joe dan Anthony Russo, Film Captain America: Civil War disuguhkan dengan sejumlah perbedaan dengan versi komiknya. Perbedaan tersebut terlihat pada komposisi Tim yang memperkuat dua kubu pendukung Captain America dengan Iron Man saat terjadi pertentangan dan perbedaaan pendapat antara tokoh utama tersebut. Sebagai contoh, Hank Pym alias Ant-Man dalam komik aslinya berada dalam Tim Iron Man, sementara Black Panther ada di sisi Tim Captain America. Namun dalam versi film, keduanya bertukar posisi. Sekilas tentang Film Captain America: Civil War ini, sang penulis naskah (Christopher Markus dan Stephen McFreely) menyuguhkan konsep cerita yang seru dan layak untuk dinikmati. Konflik dibangun tanpa banyak mengumbar kisah klise yang kurang je