Sekilas Tentang Rosyid, Delia, Nabila, Rendra, dan Dwija dalam "3 Hati 2 Dunia 1 Cinta"

Terharu ketika cerita "3 hati 2 dunia 1 cinta" menemani detik-detik kerinduanku pada masa itu..
Entah karna tetes hujan yang dingin menusuk hatiku, atau apa? Padahal nih film keluaran tahun 2010,. Ahhh..yang jelas, aku hanya ingin lari dari duniaku, dan menikmati indahnya cerita cinta yang tidak biasa hahaha.. Opzz,, terlalu panjang kata pengantar bisa jadi curlong (*curahan hati colongan.NUR) nanti..

Langsung saja maksud dari tulisan ini hanyalah ingin meriview sedikit tentang sebuah cerita cinta dalam dua dunia dan tiga hati, tentunya hanya pada kisah2 yang aku anggap menarik dan mengesankan ya.. dan kuharap serta kuanggap pembaca sekalian sudah pernah atau tau sekilas tentang cerita ini.. :-)

Rosyid, Delia, dan Nabila
Rosyid yang muslim, wartawan, dan senang sastra tapi bukan mahasiswa menjalin hubungan suka sama suka dengan delia yang nasrani, mahasiswi dan juga pemberani.
Sennang banget ngikuti alur cerita hubungan suka sama suka mereka berdua. Dekat, akrab, namun tetap jaga hijab.
Entah karena perbedaan agama atau apa, masing-masing orang tua menentang hubungan mereka.
Lalu, orang tua rosyid menjodohkan rosyid dengan Nabila, gadis muslimah yang memang menyukai puisi cinta Rosyid..

argggghhh.. lagi-lagi cinta segitiga..
hmmm.. tapi, cerita cinta segitiga ini beda sodara sodara..
cerita cinta segitiga beda agama!
makanya ceritanya dikasi judul "3 Hati 2 Dunia 1 Cinta" haha..

Bagaimanakah akhir ceritanya?
"Kita lihat aja nanti" (*hihi.. kata-kata yang sering diucapkan rosyid saat Delia menanyakan kejelasan hubungan mereka..

Baca juga: Hanya untuk membentuk sebuah rasi bintang..

Kita beralih pada Puisi-puisi WS.Rendra
Dalam film ini ada 3 puisi WS Rendra yang ditempatkan pada awal, tengah dan akhir cerita.

Pertama,
Rosid yang sedang di atas panggung pertunjukan seni membacakan puisi Rendra yang berjudul "Ku Panggil Namamu", hanya potongan syair yang berisi:

Angin pemberontakan
menyerang langit dan bumi.
Dan dua belas ekor serigala
muncul dari masa silam
merobek-robek hatiku yang celaka.

Berulang kali kupanggil namamu
Di manakah engkau, wanitaku?
Apakah engkau juga menjadi masa silamku?
Kupanggil namamu.
Kupanggil namamu..


Kerren banget kurasa, namun sayang hanya ada 3 orang yang bertepuk tangan, Delia, Nabila dan Dwija (*haha, yang lain berteriak "huuu....." lalu kemudian MC mengambil alih "bete? bete? baiklah, untuk menghangatkan suasana, ini dia Miss Band !!!", dan penonton pun bersorak. Mungkin adegan tersebut memang menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Saat ini, puisi bukan lagi budaya yang populer di kalangan anak muda. Jika Delia dan Nabila tidak mencintai Rosid, serta Dwija yang mencintai sastra, apakah mereka tetap akan bertebuk tangan usai Rosid membacakan puisi? "inilah kami, yang ingin menghidupkan sastra, namun menghidupkan sepeda motor aja gak bisa" Hikz..

Baca juga: Untuk semua pertanyaan yang belum sempat terjawab....

Kedua,
Ketika Rosid sedang bercengkrama dengan ibunya, lalu si ibu meminta Rosid untuk membacakan puisi untuk si ibu, kemudian Rosyid pun membacakan puisi rendra yang berjudul "Untuk Mamaku Tercinta"

Mama yang tercinta
Akhirnya kutemukan juga jodohku
Seseorang bagai kau
Sederhana dalam tingkah dan bicara
Serta sangat menyayangiku

Mama
Burung dara jantan nakal yang sejak dulu kau pelihara
Kini terbang dan menemui jodohnya

Mama
Aku telah menemukan jodohku
Janganlah engkau cemburu
Hendaklah hatimu yang baik itu mengerti
Pada waktunya
Aku mesti kau lepas pergi


Setelah itu si ibu pun menangis tersedu-sedu. Entah Kenapa? Padahal menurutku, puisinya gak terlalu seddih kok,, mungkin inilah yang dinamakan hati ibu selembut sutra hoho..

Baca juga: Jika kata sudah tidak lagi bermakna

Ketiga,
Dikhir cerita, lagi2 di atas pangung seni, Rosyid membacakan puisi Rendra yang berjudul "Kangen" dihadapan keluarganya, Delia dan keluarganya, dan Nabila. Tidak semua bait dibacakan, hanya potongan pada bait :

Membayangkan wajahmu adalah siksa.
Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan.
Engkau telah menjadi racun bagi darahku.
Apabila aku dalam kangen dan sepi
itulah berarti
aku tungku tanpa api.


Lalu semua penonton bertepuk tangan. Ini, yang aneh, kenapa semua penonton bertepuk tangan? apa yang merubah penonton yang pada pembacaan puisi yang pertama tidak mau bertepuk tangan? tidak ada penjelasan tentang ini. Tak apa, ini kan Film cinta, penjelasan tentang jalan cerita cinta Rosid-Delia-Nabila tentu lebih penting. hehe.. (*Copas komentar

Dannnn,, endingnya adalah...?
Bagiku, film ini memberikan ending yang cukup adil.
Lebih difokuskan pada cerita cinta Rosid dan Delia, 2 dunia (Muslim dan Nasrani), sedangkan Nabila terkesampingkan dahulu. Gakpapa ya? kan masih ada Dwija.. haha..

Baca juga: Bagaimana pilihan anda? Memilih untuk memilih..

Diantara mereka tidak ada yang berpindah agama. Rosid tetap Muslim dan Delia tetap Nasrani, dan inilah dialog terakhir antara Rosid dan Delia :

Delia : "sid, malam ini kan kita janji buat ambil keputusan, kamu dah tau jawabannya belum?"

Rosid: "Kamu?"

Delia : "Jujur ampe sekarang juga aku belum tau sid.."

Rosid: "kita memang tidak pernah punya jawaban pasti, karena setiap orang berbeda pendapat… dan juga keyakinan"

Delia : "Jadi....."

Rosid: "jd ya.., kita harus berani ambil keputusan walaupun kita gak punya jawaban yang pasti, atau kita akhiri, dua-duanya memang ga ada yang jelas buat kita"

Delia : "Sebenarnya kita masih bisa terus sama-sama ya....., tapi pasti banyak yang terluka, buat apa kita bahagia kalo banyak yang nangis, kamu ingat ga kamu pernah bilang, jodoh itu tuhan yang atur tapi kita ga akan tau sampai kita hidup dgn seseorang itu"

Rosid: "kita lihat aja nanti"

Delia : "hhahha.., sekarang aku setuju sid, dengan kalimat, 'kita liat aja nanti'.......tapi sid, kita bakal ketemu lagi kan? …...... mungkin nanti di surga.

Rosid&Delia : "Kita liat aja nanti...."
Lalu mereka berdua menari Samin bersama diatas panggung.

pesan terakhir yang tertulis dalam film ini:
“ketiganya hidup bahagia dengan pasangannya masing-masing…
Nasib Cinta, memang, siapa yang tahu…."

Bagaimana dengan Dwija?
Kita lihat aja nanti..
Hihi..

Comments

  1. aku melihat filem ini berulang x dn aku selallu tersenyum dn tertawa melihat tingakh rosyid, abah,umi, dan delia.
    flm ini emank banyak mmberikan pesan moral yg baik.

    aku selallu bertanya apakah aku akan mndapatkn keindahan hidup yg sprti mereka alami g yah ????

    tiba2 aku mendengar suara bisikan yg berbunyi "kita liat aja nanti"

    hahahahahah

    ReplyDelete
  2. Ampe beberapa kali... Ane gk pernah bosan nonton nih Film..

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tandak Sambas - Ivan Seventeen

Terjemahan Lirik dan Makna Lagu Unholy Confessions - Avenged Sevenfold

Terjemahan dan Makna Lirik Lagu Avenged Sevenfold "A Little Piece Of Heaven"